Memasuki Dunia Sim Racing

Semenjak bikin PC beberapa bulan yang lalu, saya jadi keranjingan main game (lagi), terutamanya game balap. Awal-awal main game saya masih coba-coba game lawas dan beberapa game AAA yang selama ini cuma sekedar lihat di Youtube (dulu nggak punya PC untuk nyoba game-game tersebut) seperti Witcher 3, Doom, dsb.

Kembali ke game balap, awalnya saya kembali ke game yang dulu sering dimainkan, seperti TrackMania, Need For Speed, Grid dll, tapi semakin lama terasa semakin “monoton”, perlahan saya sadar rasa monoton itu datang dari kontroller: Keyboard / Mouse.

Bukannya apa, menyetir dengan menekan tombol kiri/kanan untuk belok terasa sangat linear, mobil akan banting stir kiri/kanan nggak perduli apakah itu tikungan yg halus atau tajam.

1-2 minggu setelah main game balap ini saya mulai iseng liat-liat kontroller steering wheel di youtube. Dulu bener-bener nggak pernah kepikiran untuk punya satu; steering wheel itu barangnya gede, bulky, dan saya lebih cenderung punya meja yang minimalis. Tapi entah kenapa semakin dilihat semakin menarik, dan saya pun mulai research steering wheel apa yang kira-kira bagus dan ramah di dompet. Sembari research, saya – secara tidak sengaja- terekspose ke dunia racing simulation.

Racing simulation, atau sim racing, adalah salah satu bidang dimana kita mencoba meniru segala aspek yang ada di dunia balap, biasanya targetnya adalah harus semirip mungkin dengan balapan yang sesungguhnya.

Mulai dari situ, saya perlahan diperkenalkan dengan “game” balap yang sesungguhnya, game balap yang memang di targetkan kusus untuk para sim-racers, game-game yang bagi saya yang lumayan suka main game balap, malah nggak pernah dengar namanya sedikitpun!

Di mulai dari Project Cars; oke yang ini saya sering dengar, kemudian para sim-racers mengatakan bahwa Project Cars hanyalah “secuil” jika dibandingkan dengan Assetto Corsa (nggak pernah dengar ini) atau iRacing (apalagi ini).

Oke… Mulai dari situ saya mundur selangkah, too much information to digest. Kembali ke misi awal yaitu mencari steering wheel yang cocok untuk pemula. Kelihatannya dunia sim racing ini cukup menarik untuk didalami jadi saya berniat untuk kembali ke topic yg tadi setelah dapat steering wheel yang cocok.

Setelah research, ada 2 merek yg paling sering disebut, Thurstmaster dan Logitech, ada satu lagi tapi lumayan terkesan mahal yaitu Fanatech. Akhirnya saya pilih Logitech G27, sayangnya pas datang ke reseller Logitech, G27 sudah di-stop produksinya, digantikan oleh G29, yang menurut mayoritas sim-racers, adalah steering wheel yg “kemahalan”, karena nggak punya H-shifter, dalemannya sama dengan G27 dan harganya dinaikin.

Tapi yasudahlah, tidak ada pilihan lain dan saya tidak familiar dengan merek Thurstmaster, saya memilih Logitech G29. Lagipula saya punya berbagai macam input device bermerek Logitech, jadi ada perasaan aman.

g29-racing-wheel

Sesampainya dirumah, saya langsung coba dengan game RFactor 2 (Demo), saya udah download game ini jauh2 hari dan nyoba main dengan steering menggunakan mouse; kesimpulannya: nggak bisa finish lap tanpa nabrak. Percobaan pertama dengan G29: Saya bisa finish 5 lap tanpa nabrak.

Yup, ternyata memang bener, steering wheel itu adalah perangkat yang paling utama untuk sim-racing, main game balap tanpa steering wheel itu serasa ngetik menggunakan mouse dan on-screen keyboard, tidak ada granularity dan feel-nya bener2 hilang.

Melalui Logitech G29, saya mulai “diperkenalkan” mengenai “feeling” di dunia sim-racing, ada yang namanya force-feedback, dimana steering wheel akan fight back dengan tangan kita ketika sedang belok, menekan rem terlalu keras, atau ketika kena gundukan, dsb.

Sebelum membeli Logitech G29 saya sempat berninat, ini sekedar coba2, kemungkinan besar saya bakal bosan setelah 1-2 bulan dan akan saya jual lagi, sama seperti perangkat2 yg pernah saya beli sebelumnya (sebagian hanya coba2 dan sudah dijual lagi dengan harga tidak jauh beda)

Sudah hampir 3 bulan berlalu, bukannya bosan, saya malah semakin ketagihan! Minggu2 pertama saya nyoba Assetto Corsa dan lumayan suka, lalu Project Cars, mulai sedikit bosan lalu saya iseng nyoba iRacing.. dan boom! Saya langsung jatuh cinta dengan dunia sim-racing.

iRacing adalah “game” online yang mengedepankan realisme, disitu kita bisa bertanding dengan sim-racer lainnya dan kompetisinya sangat ketat, berbeda dengan waktu saya bermain vs AI, di iRacing saya benar-benar merasa ada sense of fullfillment bisa bertanding dengan sim-racer lainnya. Dan tentu saja semua mobil dan track di program se-nyata mungkin untuk mendukung realisme.

Secara retrospektif, saya tersadar ini hanyalah permulaan, saya tidak tahu apakah ini akan jadi hobi berkelanjutan atau sesaat saja, tapi saya mulai tertarik dengan perangkat sim racing yg lain seperti:

  • Direct drive steering wheel, ingat sebelumnya saya sempat bilang Fanatech termasuk mahal? Ternyata ada yg lebih mahal dan lebih real yaitu Direct drive.
  • Sim racing cockpit, kokpit khusus untuk sim racers, lengkap dengan kursi balap, tempat monitor dan shifter, dll.
  • Virtual reality! saya sempat tertarik untuk menginstall 3 buah monitor tapi setelah research lagi, VR jadi opsi yang benar-benar menarik.
  • GPU, sekarang saya pakai GTX970, tapi dengan adanya VR mungkin nanti harus punya yg lebih mumpuni.

Sim-racing bukan hobi yg murah, beberapa orang sempat berdebat bahwa uang yg dipakai untuk sim-racing bisa digunakan untuk balap yg sebenarnya, tapi saya punya sanggahan:

  • Balap yg sebenarnya lebih repot, ada paperwork, asuransi, maintenance, dll.
  • Melalui sim-racing kita bisa memulai kapanpun, cukup nyalakan komputer dan langsung bisa tancap gas.
  • Perangkat sim-racing cenderung permanen dibanding dengan balap sungguhan yang yang akan selalu terkena wear-and-tear.

Yang paling penting; fun factor, kita bisa memilih game apapun dan bisa hop-in tanpa prosedur panjang. Bagi saya saat ini bukan prioritas untuk menjadi sim-racer yang kompetitif, yang terpenting adalah fun dan immersion. Perlahan satu demi satu perangkat akan dicoba dan kita lihat apakah ini akan bisa menjadi hobi yg permanen 😀

Pos ini dipublikasikan di post. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar